Kisah Malik bin Dinar, seorang penjahat yang menjadi wali Allah

Kisah Malik bin Dinar, seorang penjahat yang menjadi wali Allah

 

Malik bin Dinar al-Basri, atau nama aslinya adalah abu yahya. beliau dilahirkan di Basrah irak,beliau adalah putra seorang budak Persia, yang menjadi murid Hasan al-Basri.

Beliau terkenal dengan zuhud dan kehati hatiannya. Dalam setahun beliau tidak memakan sepotong dagingpun, kecuali di hari idul adha, beliau makan dari hasil binatang kurbannya, lauk pauk selama setahun hanya sesendok garam, pekerjaan beliau menuliskan mushaf-mushaf, setiap hari beliau memperoleh dua dirham, satu dirham beliau gunakan untuk membeli tepung, dan yang satu dirham lagi untuk membeli kertas.

majalahkonsasi.com

 

Kehadiran buah hati perlahan menyadarkan, dan membangkitkan keimanan, di hati Malik bin dinar.  Setiap kali bertambah besar, imannya pun meningkat dan maksiat di kalbunya berkurang. anaknya memberikan perubahan besar dalam hidupnya.

 

Suatu saat, putrinya pernah melihatnya ayahnya memegang segelas khamar, maka anaknya tersebut mendekat, kemudian menyingkirkan gelas tersebut, hingga tumpah mengenai bajunya. Padahal, usianya belum genap dua tahun.

Namun malang.  Satu tahun kemudian, tepat di usia tiga tahun, putrinya diambil kembali oleh Sang Khaliq. Kematian buah hatinya itu menjadi pukulan berat bagi Malik.

 

Kepergian anak beliau menjadi duka mendalam, dan goncangan dahsyat. Beliau kembali ke dunia hitam, bahkan lebih buruk dari sebelumnya. Beliau mengaku belum memiliki kesabaran, sebagaimana idealnya seorang mukmin. “Setan pun mempermainkanku,” ujarnya.

Datanglah masa ketika,  setan membujuk tokoh yang pernah berguru ke Anas bin Malik itu, untuk menenggak minuman haram sepanjang malam. Minuman itu membuat dirinya tertidur lelap, dan bermimpi mengerikan. “Aku melihat hari kiamat,” katanya mengungkapkan.

 

Abdullah bin Ahmad bin Quddamah al-Maqdisi dalam al-Tawwabin, meriwayatkan bahwa Malik bin Dinar pada masa lalu, adalah seorang penjahat yang suka mabuk-mabukan, berbuat zalim, memakan riba dan lain-lain. Hingga akhirnya ia bertobat dan kembali kepada Allah. 

 

Dia pernah ditanya tentang kisah pertobatannya. Dia berkata. Dulu aku adalah seorang polisi pemabuk. aku kemudian membeli seorang gadis budak cantik yang melahirkan seorang putri yang sangat aku cintai. Jika dia bisa merangkak, aku lebih mencintainya. Setiap kali aku minum, didepanku dia datang kepadaku, dan menumpahkan minuman dariku. Ketika dia berumur dua tahun dia meninggal, maka aku sedih dengan kematiannya.

 

Pada malam nishfu Sya'ban, yaitu malam Jum'at, aku sepanjang malam mabuk, dan tidak sholat Maghrib. Kemudian aku tertidur, dan bermimpi seolah-olah kiamat telah datang, terompet ditiup, kuburan terbelah, semua makhluk berkumpul, dan aku salah satunya. Aku mendengar suara di belakangku, lalu aku berbalik, dan melihat seekor ular besar berwarna biru-hitam mengejarku, dengan mulut terbuka. aku lari karena takut, Kemudian aku bertemu dengan seorang syekh, yang berpakaian rapi dan berbau harum. aku menyapanya dan dia membalas salam ku.

 

aku berkata kepadanya. Wahai Syekh, selamatkan aku dari ular, semoga Allah menyelamatkanmu. Syekh menangis dan berkata.  Aku lemah,  sedangkan dia lebih kuat dariku. Aku tidak bisa melawannya. Cepatlah, semoga Allah menyelamatkanmu dari ular. Aku terus berlari, lalu memanjat tebing , dan aku mendekati api neraka. aku melihat ketakutan di dalamnya, dan aku hampir jatuh, karena takut dikejar ular. Tiba-tiba ada teriakan. "Kembalilah, kamu bukan salah satu dari tahanan neraka". aku tenang dengan kata-katanya, dan kembali.

 

Ular itu terus mengejar ku, aku kembali ke syekh, dan berkata kepadanya. "Oo syekh, aku memohon Kepadamu untuk menyelamatkan aku dari ular, tetapi kamu tidak melakukannya,  syekh menangis dan berkata kepada ku.   

aku lemah, pergilah kamu ke gunung, karena di dalamnya ada harta kaum muslimin. Jika kamu memiliki gudang di gunung, dia akan menyelamatkanmu." aku melihat gunung perak bundar, ada kubah di atas lembah permata, dan tirai gantung. Setiap kubah memiliki dua pintu merah keemasan, bertatahkan zamrud dan mutiara, dan setiap pintu memiliki tirai menggantung sutra.

Ketika aku melihat gunung, aku berlari dan ular itu terus mengejarku. Dan ketika aku mendekati gunung, salah satu malaikat berteriak, "Buka tirai, buka pintu dan hati-hati. Semoga orang malang ini, memiliki cadangan, yang dapat menyelamatkannya dari musuh." Tirai terbuka, pintu terbuka, dan tiba-tiba, anak-anak datang dari dalam yang wajahnya bersinar, seperti bulan purnama, tetapi ular terus mengejarku,  dan aku hampir menyerah.

Beberapa anak menangis, “Celakalah kamu. Datang dan mendekatlah kalian semua. Musuhnya dekat dengannya." Anak-anak kemudian keluar satu persatu, dan aku melihat putri ku , yang telah meninggal dua tahun yang lalu. Putri ku datang kepada ku, dan ketika dia melihat ku, dia menangis dan berkata, "Ayah, demi Allah". Lalu dia melompat ke dalam cahaya, yang secepat anak panah. Dia meletakkan tangan kirinya di tanganku, dan aku memegang tangannya. 

Dia mengulurkan tangan kanannya ke ular dan ular itu lari. Lalu dia meminta ku untuk duduk, dan anakku duduk di pangkuan ku, dan dia mulai membelai janggut ku dan berkata.  "Ayah, bukankah sudah waktunya, bagi orang-orang beriman, untuk tunduk mengingat kepada Allah." aku menangis dan kemudian berkata kepada anakku, “Anakku, apakah kamu memahami Al-Qur'an?” Anaku menjawab, “Ayah, kami lebih memehaminya darimu.”

Ceritakanlah tentang ular yang ingin membunuhku. “Lalu siapakah syekh yang kutemui di jalan itu?. ” aku tanya kepada anak perempuanku. “ia adalah Amal baik mu yang lemah, sehingga ia tidak mampu menyelamatkanmu, dari perbuatan burukmu." Saya bertanya lagi. "Apa yang kamu lakukan di gunung itu?.  Dia menjawab, "Kami anak-anak Muslim. Kami akan tinggal di sini sampai hari kebangkitan. Kami menunggu kedatangan Anda , dan akan meminta syafaat Anda". 

aku kemudian bangun,  ketika fajar telah terbit. aku menuangkan minuman ku, memecahkan botol dan bertaubat kepada Allah.

inilah sedikit kisah tentang pertobatan Malik bin Dinar, hingga suatu hari ia menjadi wali Allah.

semoga artikel ini bermanfaat, dan menjadi pelajaran bagi kita semua, semoga Allah selalu mengampuni, dosa dosa orang yang berdosa kepada Allah.


Posting Komentar untuk "Kisah Malik bin Dinar, seorang penjahat yang menjadi wali Allah"