Kisah Tiga Sahabat Nabi yang Disiksa demi Keimanan


      


       Pada masa awal dakwah Islam di Mekkah, banyak sahabat Nabi Muhammad SAW yang menghadapi kekerasan, penyiksaan, dan diskriminasi karena mereka memeluk Islam. Dalam tekanan dan kekejaman kaum Quraisy, keimanan mereka tetap teguh. Berikut adalah tiga sahabat yang menjadi simbol keteguhan dan ketabahan dalam menghadapi siksaan demi mempertahankan akidah Islam:


1. Bilal bin Rabah: Suara Hati yang Tak Gentar

Latar Belakang

Bilal bin Rabah adalah seorang budak berkulit hitam yang dimiliki oleh Umayyah bin Khalaf, salah satu tokoh Quraisy. Ketika Bilal masuk Islam, Umayyah sangat murka dan mulai menyiksanya dengan brutal.


Bentuk Siksaan

Bilal dipaksa untuk meninggalkan Islam dengan cara yang keji. Ia dijemur di bawah terik matahari gurun, tubuhnya ditindih batu besar, dan punggungnya dicambuk. Dalam keadaan demikian, Bilal tetap teguh dan hanya mengucapkan:

“Ahad... Ahad...” (Allah Yang Maha Esa).


Penyelamatan

Akhirnya, Abu Bakar Ash-Shiddiq membelinya dan memerdekakannya. Sejak itu, Bilal menjadi muazin pertama dalam Islam dan salah satu sahabat yang sangat dicintai oleh Rasulullah SAW.


2. Ammar bin Yasir: Cobaan Berat Keluarga Pertama

Latar Belakang

Ammar bin Yasir dan kedua orang tuanya (Yasir dan Sumayyah) adalah dari kalangan mustadh’afin (yang lemah), tidak memiliki pelindung di kalangan Quraisy. Mereka memeluk Islam pada masa awal dakwah secara sembunyi-sembunyi.


Bentuk Siksaan

Kaum Quraisy menyiksa mereka secara terus menerus. Ammar dipaksa untuk mencaci Rasulullah dan menyembah berhala. Karena tekanan fisik yang berat, ia sempat menurut, namun hatinya tetap beriman.


Ibunya, Sumayyah binti Khayyat, menjadi syahidah pertama dalam Islam setelah dibunuh dengan kejam oleh Abu Jahal dengan tombak yang menusuk kemaluannya.


Pengakuan Rasulullah

Ketika Ammar melaporkan bahwa ia telah terpaksa menyembah berhala, Rasulullah bersabda:

"Jika mereka mengulanginya, ulangilah (apa yang kamu ucapkan), karena hatimu masih dalam iman."

(HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak)


3. Khabab bin Al-Aratt: Pandai Besi yang Tak Tertundukkan

Latar Belakang

Khabab bin Al-Aratt adalah seorang pandai besi dari kalangan budak yang memeluk Islam sejak awal. Majikannya sangat menentang keputusannya dan menyiksanya secara brutal.


Bentuk Siksaan

Khabab pernah dipaksa tidur di atas bara api panas hingga lemak dari punggungnya memadamkan bara tersebut. Ia juga dirantai dan dipukuli. Namun, ia tak pernah mundur dari keimanan.


Sikap Rasulullah

Khabab suatu hari mengadu kepada Rasulullah tentang penderitaan yang ia alami. Rasulullah bersabda:

"Orang-orang sebelum kalian disisir dengan sisir besi hingga mengelupas daging dari tulangnya, namun mereka tidak meninggalkan agama mereka."

(HR. Al-Bukhari)


        Kisah-kisah sahabat seperti Bilal, Ammar, dan Khabab menjadi cermin kekuatan iman dalam menghadapi kekejaman dunia. Mereka bukan hanya mempertahankan keyakinan dalam siksaan, tetapi juga menjadi pionir dan simbol keteguhan dalam Islam. Pengorbanan mereka menjadi pondasi dalam sejarah dakwah Rasulullah SAW, yang kemudian berbuah kemenangan dan kejayaan Islam.



Daftar Pustaka dan Sumber

 

Ibn Ishaq. Sirah Nabawiyah. Beirut: Dar al-Fikr.

 

Al-Bukhari. Shahih Bukhari, Kitab al-Fitan.

 

Al-Hakim. Al-Mustadrak ‘ala al-Sahihain.

 

Ibnu Sa’ad. Thabaqat al-Kubra.

 

At-Thabari. Tarikh al-Umam wa al-Muluk.


Posting Komentar untuk " Kisah Tiga Sahabat Nabi yang Disiksa demi Keimanan"