Pernahkah
kalian mendengar kisah seorang wanita yang mempesona setiap pria?. namun tak
satupun pria yang berhasil menikahinya, ! ya dia adalah Robiah Al Adawiyah. seorang
Sufi wanita pertama yang juga seorang wali perempuan. banyak kisah-kisah
mengenai wanita Mulia ini yang tertulis di beberapa buku, salah satunya tentang kisahnya yang tak
menikah hingga akhir hayatnya, Mengapa Robiah
Al Adawiyah tidak menikah, sedangkan telah banyak pria yang berusaha dengan sungguh-sungguh
ingin meminangnya ?.
Rabiatul
Adawiyah adalah seorang ahli ibadah yang zuhud. zuhud merupakan suatu Sikap terpuji yang
disukai Allah SWT, dimana seseorang
lebih mengutamakan cinta akhirat dan tidak terlalu mementingkan urusan dunia, atau harta kekayaan. Robiah Al Adawiyah sering menangis dan
bersedih, karena ingat akan kekurangan-kekurangan dirinya di hadapan Allah. jika
mendengar keterangan perihal neraka, rabiah jatuh tak sadarkan diri untuk
beberapa saat.
berikut
Beberapa kisah tentang orang yang ingin meminangnya !. seorang Amir Abbasiyah
dari Basrah yaitu Muhammad bin Sulaiman Al hasyimi, pernah mengajukan mahar
perkawinan sebesar 100.000 Dinar, dan
menulis surat kepada Robiah Al Adawiyah bahwa ia mempunyai gaji sebanyak 10.000
Dinar tiap bulan dan akan diberikan kepada Robiah semuanya. Robiah Al Adawiyah
lalu menolak lamaran tersebut dengan mengatakan , “ seandainya engkau memberi
warisan seluruh harta warisanmu, tidak
mungkin aku memalingkan perhatianku dari Allah padamu” .
berikutnya
seorang Gubernur yang menulis surat kepada rakyat Basrah agar mencarikannya
seorang istri, lalu rakyatnya mengajukan
dan menyetujui Robiah Al Adawiyah sebagai calon istri Gubernur tersebut, ketika
ia mengajukan lamaran, Robiah Al
Adawiyah menjawab, “ penolakan terhadap
dunia ini adalah perdamaian, sedangkan nafsu terhadapnya akan membawa
kesengsaraan, kendalikanlah nafsumu dan Jangan biarkan orang lain mengendalikan
dirimu , bagimu , pikirkanlah hari kematianmu, sedangkan Bagiku Allah dapat
memberiku semua apa yang telah engkau tawarkan itu, dan bahkan berlipat ganda, Aku tidak suka
dijauhkan dari Allah walaupun hanya sesaat karenanya, selamat tinggal”.
Abdul Wahid bin Zaid seorang yang terkenal
dengan kezuhudannya dan kesuciannya pun pernah melamar Robiah Al Adawiyah, Ia merupakan pendiri salah satu dari Jama’ah
pemondokan dekat Basrah, pada tahun 793
Masehi. Robiah Al Adawiyah pun menolak
lamaran tersebut, dan menjauhkan diri darinya . Seraya berkata ” Wahai
laki-laki Sensual Carilah perempuan Sensual lainnya, yang sama denganmu. Apakah engkau melihat adanya satu tanda
Sensual dalam diriku”.
berikutnya seorang ulama dan cendekiawan
muslim yang hidup pada masa awal kekhalifahan Umayyah, yaitu Hasan al-bashri bersama Malik bin Dinar dan
Tsabit albanani datang ke rumah Robiah Al Adawiyah untuk meminangnya, mereka
berkumpul seperti dalam sebuah majelis Sufi, mencoba mendesak Robiah Al
Adawiyah untuk memilih salah seorang diantara mereka untuk dijadikan suami. Hasan al bashri lalu membuka pembicaraan, “
wahai rabiah nikah itu merupakan sunnah Rasulullah, untuk itu silahkan engkau
memilih salah seorang diantara kami sebagai calon suamimu, lalu Robiah Al Adawiyah berkata kepada Hasan
untuk menjawab 4 pertanyaan yang ia ajukan kepada mereka, Apabila ada yang bisa menjawab maka Robiah Al
Adawiyah akan menjadikan salah seorang diantara mereka suaminya, lalu Hasan al bashri berkata, Katakanlah dan jika Allah mengizinkan aku akan
menjawab semua pertanyaanmu, pertanyaan yang pertama diajukan oleh Robiah Al
Adawiyah adalah, Apakah yang dikatakan
oleh Hakim dunia ketika datang kematianku nanti, Apakah aku mati dalam keadaan Islam atau
dalam keadaan murtad, Hasan al bashri pun menjawab, “ hanya Allah yang dapat menjawab” . lalu
Robiah Al Adawiyah melanjutkan pertanyaannya, “ ketika aku dalam kubur nanti disaat
malaikat menanyaiku, dapatkah aku
menjawabnya” ?. Hasan al bashri
menjawab, “ Allah yang mengetahui perkara itu” . Robiah Al Adawiyah melanjutkan pertanyaan yang
ketiga , “ saat manusia dikumpulkan di padang mahsyar di hari perhitungan nanti,
semua akan menerima buku di tangan kanan
dan tangan kiri , lalu Bagaimanakah dengan diriku” ? Hasan menjawab “ hanya
Allah yang mengetahui”. melanjutkan
pertanyaannya yang terakhir , “ nanti Saat di hari perhitungan sebagian manusia
akan berada di surga dan sebagian lain di neraka, lalu Dimanakah aku akan
berada?”. Hasan pun menjawab dengan jawaban-jawaban sebelumnya “ hanya Allah
yang mengetahui rahasia itu”. kemudian Robiah
Al Adawiyah mengatakan kepada Hasan al bashri ” aku telah ajukan beberapa
pertanyaan tentang diriku, bagaimana aku harus bersuami dengan seorang yang tak
bisa aku jadikan tempat untuk bersandar “. akhirnya sejumlah ulama zuhud yang
hadir di rumah Robiah Al Adawiyah Pun Menangis dan keluar dari rumah robiah
dengan penuh penyesalan.
beberapa
kali rabia menjawab lamaran- lamaran yang datang kepadanya dengan cara-cara
yang lebih halus dengan merendahkan diri bahwa dirinya dalam keadaan prihatin, tak
memungkinkan baginya untuk berumah tangga dan dia sadar bahwa menerima pria
dalam ikatan pernikahan akan membuat dia tidak adil terhadap suami dan
anak-anaknya kelak, dia tak akan mampu memberikan perhatiannya kepada mereka
karena seluruh hatinya ia serahkan hanya untuk Allah, Robiah Al Adawiyah tidak
menikah bukan semata-mata karena zuhud terhadap pernikahan itu sendiri, melainkan ia zuhud terhadap kehidupan. tentang
pernikahan, rabiah memiliki pemikirannya sendiri
Posting Komentar untuk "Rabiah Al Adawiyah Menolak Lamaran Para Sufi"