Syekh abdul Qodir Al Jaelani-bayi yang berpuasa di bulan Ramadahan

 


Syekh abdul qodir al jailani mempunya karomah sejak masih bayi.ini merupakan ke istimewaan yang langsung diberikan Allah. Sayyid ja’far bin hasan Al-banzanji dalam kitabnya , menjelaskan bahwa keistimewaan syekh abdul qodir al-jailani sudah mulai Nampak mulai ketika beliau masih bayi juga ikut berpuasa di bulan Ramadhan. Ketika ibunya, ummu al khoir, hendak menyesui dirinya yang masih bayi itu, syekh abdul qodir tidak mau.baru setelah magrib tiba, baru bayi tersebut mau di susui.

Ummu al-khoir pernah berkata . “ ketika aku melahirkan putraku, syekh abdul qodir jailani, ia tidak menyusu pada siang hari di bulan Ramadhan.karena ketidak maunnya menyusu di siang hari saat Ramadhan itulah, maka abdul qodir jaelani kecil menjadi penanda masuknya bulan Ramadhan.

Dalam kisah ibunda syekh abdul qodir jaelani juga di ceritakan , bahwa ketika abdul qodir al jaelani baru berusia sekitar satu tahun, bulan ramdahan pun kembali datang.namun masyarakat di kampunng syekh abdul qodir jaelani dilanda kebingungan, apakah  bulan Ramadhan sudah masuk atau belum, sebab saat itu langit sedang mendung, sehingga bulan tidak bisa dilihat. Maka masyarakat sekitar pun berbondong – bonding kerumah ibunda syekh abdul qodir al jaelani, untuk menanyakan bagaimana kondisi abdul qodir al jaelani kecl, mereka bertanya kepada ibunda abdul qodir jaelani.

Kemudian ibunda abdul qodir jaelani menjawab. Hari ini ia tidak mau menyusu sama sekali.ketika mendengar jawaban dari ibunda abdul qodir jeilani, orang-orang pun tahu bahwa bulan Ramadhan telah tiba.

Pada saat itu sudah terkenal bahwa ada seorang bayi yang tidak mau menyusu di siang hari pada bulan Ramadhan,maka perilaku  ini pun dijadikan sebagai tanda bagi masuknya bulan Ramadhan ketika langit mendung.

Juga di kisahkan bahwa saat mengandung syekh abdul qodir al jailani, ibundanya berusia 60 tahun,

Dikisahkan juga oleh sayyid ja’far .pernah berhari –hari beliau tidak makan apapun, tiba – tiba ada seseorang yang menemuinya, kemudian memberikan sebuah kantong yang berisikan penuh dengan uang dirham sebagai penghargaan kepada beliau.kemudian beliau mengambil sebagian untuk membeli  roti, tepung, jenang dari kurma dan samin. Dan beliau duduk untuk menikmati makanan tersebut, namun tiba-tiab ada sebuah kertas terjatuh di dalamnya terdapat tulisan :.

“ syahwat itu dijadikan untuk hamba – hamba –Ku yang lemah, sebagai perantara untuk melaksanakan ta’at ( kepada Allah ), sedangkan Hamba – hamba – KU yang kuat, tentu mereka tidak mempunya kesenangan syahwat apapun”.

Seketika itu pula syekh abdul qodir jaelani, meninggalkan makan, mengambil sapu tangan untuk membungkusnya dan ditinggalkannya, lalu menghadap kiblat, melakukan shalat dua rakaat, dan kemudia meninggalkan tempat itu.

Dari kejadian ini beliau sadar, bahwa beliau dijaga oleh Allah dan selalu dalam pertolongan-Nya.

Posting Komentar untuk "Syekh abdul Qodir Al Jaelani-bayi yang berpuasa di bulan Ramadahan"